Gejala dan Cara Mengatasi GERD

cara mengatasi gerd

Pernahkah Anda merasakan sensasi terbakar dari dada hingga tenggorokan? Ini bisa menjadi gejala GERD. Kenali gejala GERD dan langkah mengatasinya. Gastroesophageal reflux disease (GERD), atau penyakit asam lambung, disebabkan oleh kelemahan pada sfingter atau katup di bagian bawah kerongkongan. Biasanya, katup ini terbuka untuk memungkinkan makanan dan air masuk ke perut dan dicerna.

Saat makanan atau minuman masuk ke dalam lambung, katup ini menutup rapat untuk mencegah isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan. Namun, pada penderita GERD, katup ini menjadi lemah dan tidak menutup dengan baik. Ini mendorong isi perut, termasuk makanan dan asam lambung, naik ke kerongkongan. Ketika kondisi ini berlanjut, lapisan kerongkongan menjadi teriritasi dan membengkak serta melemah seiring waktu.

Gejala GERD

Gejala asam lambung tinggi yang paling umum adalah rasa asam atau pahit di mulut dan mulas atau rasa panas di dada dan perut. Kedua gejala ini sering memburuk setelah pasien membungkuk, berbaring, atau makan. Selain mulas dan mulas, gejala lain yang mungkin menyertai GERD antara lain:

  1. Kesulitan menelan atau terasa ada benjolan di tenggorokan.
  2. Masalah pernapasan seperti batuk dan sesak napas.
  3. Pasien asma seringkali menunjukkan gejala GERD saat sembuh.
  4. Radang dan gatal di tenggorokan.
  5. Mual dan muntah.
  6. Sakit tenggorokan.
  7. Pengeluaran isi lambung secara tidak sengaja.
  8. Gangguan tidur.
  9. Kerusakan gigi akibat sering terpapar asam lambung.
  10. Tidak bisa bernafas.

Penting untuk diketahui bahwa gejala GERD terkadang dikacaukan dengan serangan jantung. Karena keduanya bisa menyebabkan nyeri dada dan mulas. Namun, gejala kedua penyakit ini bisa dibedakan. Nyeri jantung atau nyeri dada akibat serangan jantung biasanya sangat parah, menjalar ke lengan, leher, atau rahang, dan biasanya terjadi setelah melakukan aktivitas fisik. Sebaliknya, sakit maag akibat gejala GERD biasanya terasa pahit di mulut, tidak menyebabkan kenaikan berat badan, tidak menjalar ke lengan atau leher, dan terasa nyeri saat tidur.

Cara Mengatasi GERD

Anda dapat mengonsumsi obat-obatan seperti antasida, penghambat reseptor h-2 seperti cimetidine, famotidine dan ranitidine, serta penghambat pompa proton (PPI) seperti lansoprazole dan omeprazole untuk mengatasi gejala GERD. Anda sebaiknya berbicara dengan dokter terlebih dahulu untuk menentukan jenis obat apa yang tepat dan cocok untuk mengobati GERD. Seiring dengan meminum beberapa obat di atas, penting untuk melakukan perubahan gaya hidup untuk menghindari gejala GERD. Perubahan yang dimaksud adalah:

  1. Menurunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan.
  2. Berhenti merokok.
  3. Angkat kepala saat tidur.
  4. Tidur setidaknya 2-3 jam setelah makan.
  5. Hindari makanan dan minuman yang meningkatkan asam lambung, seperti alkohol, susu, makanan pedas dan berlemak, coklat, mint, dan kopi.
  6. Jangan memakai pakaian yang terlalu ketat.

Perhatikan

Gejala asam lambung bisa di alami siapa saja, terutama setelah makan banyak, malam hari, atau setelah mengonsumsi makanan yang meningkatkan produksi asam lambung. Infeksi lambung baru di sebut infeksi jika gejala tersebut muncul lebih dari dua kali dalam seminggu. Penting untuk mengenali gejala GERD dan mengambil langkah penanganannya sejak dini untuk menghindari masalah yang lebih serius. Namun, jika gejala GERD Anda menetap dan tidak kunjung membaik, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Selain itu, jika Anda mengalami nyeri dada atau nyeri ulu hati di sertai sesak napas dan keringat dingin menyebar ke dagu dan lengan, sebaiknya Anda pergi ke IGD untuk penanganan lebih lanjut. Gejala-gejala ini mungkin mengindikasikan serangan jantung.

Makanan Pantangan Pengidap GERD

Makanan tertentu dapat memicu gejala GERD. Karena GERD adalah penyakit lambung, pola makan Anda seringkali mempengaruhi gejala GERD Anda. GERD dapat di cegah atau dikendalikan melalui perubahan pola makan dan gaya hidup. Makanan yang harus dihindari penderita GERD meliputi:

  1. Makanan berlemak dan gorengan

Makanan berlemak sering menurunkan tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah (LES) dan menunda pengosongan lambung. Ini menempatkan Anda pada risiko gejala refluks. Untuk mencegah refluks, kurangi asupan lemak total Anda. Berikut beberapa makanan berlemak tinggi yang harus dihindari penderita GERD. kentang goreng; keripik kentang; mentega; Susu; Keju; Es; saus krim tinggi lemak; Potongan daging merah tinggi lemak, seperti sirloin atau iga.

  1. Makanan pedas

Jika Anda menderita GERD, makanan pedas menyebabkan mulas dan mulas. Padahal, paparan makanan pedas bisa memperbaiki gejala GERD jika dimakan secara teratur dan terkontrol.

  1. Buah dan sayuran

Buah dan sayuran adalah bagian penting dari diet Anda. Namun, beberapa strain dapat memperburuk gejala GERD. Buah dan sayuran berikut merupakan kontraindikasi untuk penderita GERD: Nanas, Oranye, Tomat dan makanan berbahan dasar tomat seperti saus tomat, bawang putih dan bawang merah.

  1. Berbagai jenis minuman

Minuman tertentu juga dapat menyebabkan gejala GERD, jadi sebaiknya batasi asupannya. alkohol. kopi dan teh. minuman ringan. Jus jeruk dan tomat. Kopi, dengan atau tanpa kafein, dapat menyebabkan gejala refluks. Namun, beberapa pasien GERD menghindari kopi dengan baik. Perhatikan gejalanya dan hanya minum dengan benar.

Itulah informasi yang bisa kami berikan seputar gejala dan cara mengatasi Gerd dari AGM Medica distributor alat kesehatan terlengkap.

error: Content is protected !!
Customer Service