Mengenal Apa itu Hemodialisa

hemodialisa adalah

Definisi Hemodialisa

Hemodialisa atau hemodialisis adalah sebuah tindakan medis yang bertujuan untuk membersihkan dan menyaring darah dengan bantuan mesin. Proses hemodialisis di lakukan untuk menggantikan fungsi ginjal yang sudah tidak dapat berfungsi dengan baik.

Ginjal merupakan organ terpenting yang berperan sebagai tempat filtrasi atau penyaringan darah. Apabila ginjal mengalami masalah maka proses pembersihan darah akan terganggu. Sehingga, membutuhkan proses hemodialisis.

Hemodialisa atau biasa di kenal masyarakat dengan sebutan cuci darah ini bertujuan untuk menghindari komplikasi akibat adanya gangguan pada ginjal. Proses hemodialisa membantu menjaga keseimbangan zat kimia penting dalam tubuh seperti kalium, natrium, dan kalsium sehingga tekanan darah dapat terkontrol dengan baik.

Fungsi Hemodialisa

Perlu anda ketahui, hemodialisa ini memiliki fungsi yang penting bagi penderita gagal ginjal. Adapun fungsi hemodialisa sendiri yaitu:

  • Menggantikan fungsi ginjal sebagai sistem ekskresi yaitu dengan membuang sisa-sisa hasil metabolisme yang tidak diperlukan lagi dari dalam tubuh seperti urea, kreatinin, dan yang lainnya.
  • Mengeluarkan cairan dari dalam tubuh dalam bentuk urin sama halnya seperti ginjal dalam kondisi sehat.
  • Membantu meningkatkan kualitas hidup penderita gagal ginjal
  • Menggantikan fungsi ginjal sembari menunggu pengobatan lainnya.

Persiapan Sebelum Hemodialisa

Hemodialisa ini memerlukan beberapa prosedur tahapan sebelum pasien melakukan cuci darah. Untuk prosesnya tim medis akan membuat saluran untuk mengalirkan darah dari tubuh pasien ke msin dan sebaliknya. Oleh karena itu, membutuhkan akses buatan pada pasien hemodialisa seperti cimono, cangkok arteri vena, dan kateter hemodialisis.

Cimono yaitu saluran yang menghubungkan antara arteri dan vena. Jenis akses cimono inisering di gunakan karena memiliki keamanan yang paling bagus daripada jenis lainnya. Selanjutnya yaitu ada cangkok arteri vena. Cara ini dilakukan dengan menambahkan selang sintesis yang fleksibel ke dalam pembuluh darah arteri danvena. Yang terakhir ada keteter hemodialisis yang terdiri dari dua jenis yaitu double lumen dan tunnelling.

Mekanisme Kerja Hemodialisa

Proses cuci darah ini berlangsung dengan bantuan mesin yang canggih. Mesin ini bisa menggantikan fungsi ginjal yang rusak untuk menyaring darah. Zat-zat berbahaya dalam darah yang tidak diperlukan tubuh akan disaring dan dikeluarkan. Sementara zat-zat yang masih diperlukan akan tetap dialirkan kembali ke tubuh pasien.

Sebelum menjalani proses hemodialisa pasien akan melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu. Setelah tim medis menyatakan sehat, tim medis akan membersihkan akses untuk memasang jarum. Tim medis akan menyintikan jarum ke pebuluh darah pasien untuk menghubungkan aliran darah dari tubuh pasien ke mesin pencuci darah. Darah kotor dari tubuh pasien akan disaring oleh mesin, selanjutnya darah yang bersih kemudian akan dialirkan kembali ke dalam tubuh pasien.

Proses pencucian darah ini berlangsung selama 2,5 hingga 4,5 jam. Biasanya pasien perlu menjalani hemodialisa rutin setidaknya 3 sesi dalam seminggu. Pasien bisa mengunjungi klinik cuci darah atau rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dengan hemodialisa.

Selama proses cusi darah pasien bisa bersantai di tempat tidur sambil menonton TV, membaca, ataupun tidur. Jadi anda tak perlu berfikir jika proses hemodialisa ini menakutkan.

Efek Samping Hemodialisa

Memiliki peran yang vital dalam menggantikan fungsi ginjal, bukan berarti hemodialisa ini tidak menimbulkan efek samping. Efek sampingg yang timbul dalam beberapa kasus yaitu kram otot dan kulit gatal. Pada beberapa pasien yang menjalankan prosedur ini juga mengalami efek samping seperti perut terasa penuh dan kenaikan berat badan yang meningkan. Hal ini di karenakan cairan dialisat yang digunakan dalam proses cuci darah mengandung kadar gula yang tinggi.

Siapa Saja yang Membutuhkan Hemodialisa?

Umumnya hemodialisa ini di lakukan oleh mereka yang mengalami gangguan fungsi ginjal (gagal ginjal). Seseorang yang merasakan gejala gagal ginjal seperti mual, kelelahan, tekanan darah tinggi, hingga terjadi pembengkakan pada tungkai ini perlu untuk melakukan tes laboratorium. Selain itu gejala uremia juga bisa menjadi indikasi gagal ginjal yang dapat menyebabkan tubuh terasa gatal, mual, muntah, nafsu makan hilang, dan lelah berlebih. Kadar asam dalam darah atau asidosis juga bisa menjadi gejala gagal ginjal.

Oleh kerena itu, apabila anda mengalami gejala-gejala tersebut segera lakukan pemeriksaan dan tes laboratorium di rumah sakit dan pastikan anda memerlukan hemodialisa atau tidak, Tes laboratorium ini bertujuan untuk mengetahui kadar zat zat beracun dalam darah, sehingga hemodialisa perlu di lakukan.

Kapan bisa mulai melakukan hemodialisa? Hal ini tergantung pada tingkat energi, umur, hasil tes laboratorium, kesehatan pasien, hingga komitmen perawatan.

Gaya Hidup Selama Menjalani Hemodialisa

Pola hidup sehat harus anda terapkan ketika sedang menjalani perawatan hemodialisa. Anda harus merubah pola hidup anda untuk beradaptasi dengan prosedur cuci darah yang sedang anda lakukan. Berikut merupakan hal-hal yang harus anda perhatikan saat menjalani proses cuci darah:

  • Istirahat yang cukup setelah menjalani proses cuci darah
  • Mengurangi aktivitas dan pekerjaan yang berat
  • Menjaga kebersihan akses vaskular
  • Mengikuti anjuran dokter ataupun ahli gizi untuk melakukan diet gagal ginjal
  • Mengkonsumsi obat dan vitamin secara teratur sesuai dengan instruksi dokter
  • Rutin melakukan konsultasi dengan dokter

Dengan menerapkan gaya hidup yang sehat dan sesuai dengan rekomendasi dokter bisa membantu proses penyembuhan fungsi ginjal anda.

error: Content is protected !!
Customer Service