Mengenal Perilaku Kompulsif dan Perilaku Impulsif

perilaku impulsif

Banyak orang yang belum mengetahui tentang perilaku impulsif dan kompulsif. Padahal, tanpa kita sadari perilaku ini banyak di lakukan oleh banyak orang. Mungkin sebagian dari anda bisa saja memiliki perilaku tersbut. Apabila jarang terjadi hal ini tidak perlu anda khawatirkan. Namun, jika perilaku ini sulit untuk anda kendalikan, anda perlu mewaspadai dan harus segera anda tangani.

Apa Itu Perilaku Impulsif dan Kompulsif?

Perilaku kompulsif dan impulsif merupakan sebuah istilah yang mendefinisikan dua perilaku yang berbeda. Impulsi dan Kompulsif sering kali di samaartikan, padahal keduanya berbeda. Orang kompulsif ini mengetahui bahwa perilaku yang dia lakukan ini tidaklah normal, namun dia tidak bisa mengendalikannya. Sedangkan impulsif, orang yang bertindak tanpa mengetahui bahwa perilaku tersebut tidaklah normal.

Obsessive Compulsive Disorder (OCD) merupakan salah satu jenis gangguan mental atau biasa disebut perilaku kompulsif. Perilaku kompulsif yaitu sebuah gangguan anxeietas (kecemasan) karena pikiran terpenuhi dengan pikiran yang menetap dan tak terkendalikan. Kondisi ini akan memaksa individu untuk mengulang tindakan tertentu secara terus menerus yang bisa menyebabkan distress dan mengganggu kegiatan sehari-hari. Seseorang dengan perilaku ini akan memiliki doroangan yang tak tertahankan untuk melakukan sesuatu.

Contoh perilaku kompulsif yaitu mencuci tangan 7 kali sehari setelah menyentuh benda yang kotor. Tindakan tersebut tak terkendali dan tidak bisa menghentikannya.

Berbeda dengan perilaku kompulsif, perilaku impulsif ini tidak di rencanakan. Menjadi impulsif ketika seseorang melakkan perbuatan berdasarkan instingnya. Impulsif ini memiliki sifat cepat bertindak secara tiba-tiba tanpa memikirkan akibatnya.

Contoh dari perilaku impulsfi ini yaitu berbelanja di luar kebutuhan padahal sedang berhemat. Apabila hanya terjadi sesekali anda tidak perlu mengkhawatirkannya.

Apa Penyebab Perilaku Impulsif dan Kompulsif?

Perilaku kompulsif ini bisa di sebabkan oleh beberapa faktor yaitu keturunan, struktur otak dan fungsinya, serta lingkungan. Lingkungan menjadi faktor resiko yang paling berpengaruh menimbulkan perilaku kompulsif. Meskipun belum di ketahui secara pasti penyebab OCD ini, namun fator resiko tersebut berpengaruh sangat besar terjadinya gangguan ini.

Penyebab perilaku impulsif ini ada kaitannya dengan bagian otak hipotalamus dan hippocampus. Hippocampus ini berfungsi dalam kemampuan mengingat, pembelajaran, dan emosi. Sedangkan hipotalamus ini berperan dalam mengatur mood dan perilaku.

Secara pasti penyebab perilaku ini belum di ketahui, akan tetapi terdapat beberapa kondisi psikologis yang membuat seseorang cenderung melakukan perilaku impulsif.

Gangguan Pemusatan Perhatian (ADHD)

Perilaku impulsif dapat terlihat pada seseroang yang mengalami gangguan pemusatan perhatian (ADHD). Seseorang biasanya menunjukkan perilaku yang suka mengganggu pembicaraan orang lain, menariakkan jawaban pertanyaan, atau tidak mau mengantre.

Bipolar

Seseorang yang mengidap bipolar biasanya memiliki perilaku impulsif ini. misalnya anda akan belanja dan mengahamburkan uang atau bahkan penyalahgunaan zat tertentu.

Antisosial

Orang yang antisosial cenderung memiliki perilaku impulsif yang memungkinkan seseorang tidak bisa memperhatikan benar dan salah. Gangguan ini bisa menyebabkan penyalahgunaan zat tertentu bahkan bisa melakukan tindakan yang berbahaya.

Apa Tanda Perilaku Impulsif?

Perilaku impulsif sering bertindak sesukanya tanpa menyadari perilaku tersebut dapat menimbulkan konsekuensi. Pada anak-anak dan remaja, penderita impulsif cenderung menunjukkan sifat senang mengganggu teman dan orang di sekitarnya, tidak bisa diam, dan sulit berkonsentrasi di dalam kelas

Adapun tanda-tanda impulsif lainnya yaitu sebagai berikut:

  • Mengambil paksa sesuatu yang di ingikan tanpa memninta ijin terlebih dahulu
  • Suka berbelanja dan makan berlebih di luar batas
  • Memiliki emosi yang berlebihan
  • Menghambur-hamburkan uang
  • Membatalkan rencana atau janji secara mendadak
  • Mengancam dan menyakiti orang lain
  • Merusak dan menghancurkan benda ketika emosi
  • Sulit menerima kritik dan masukan dari orang lain
  • Berteriak keras saat stress
  • Tidak bisa fokus saat melakukan sesuatu
  • Terlalu sering meminta maaf
  • Tidak bisa mengontrol ucapan

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Seseorang yang memiliki perilaku impulsif dan kompulsif ini harus mendapatkan penanganan yang tepat. Penanganan yang di berikan juga tergantung pada kondisi dan penyebab perilaku tersebut. Pada umumnya penanganan perilaku ini yaitu dengan cara pendekatan untuk menganalisis perilaku terapan.

Seorang psikolog atau psikiater akan membantu anda untuk mengevaluasi perliku impulsif maupun kompulsif pada diri anda. Psikiater akan memrikasa kejiwaan anda untuk memastikan apakah perilaku tersebut muncul akibat gangguan psikologis tertentu. Apabila hasilnya mengarah pada gangguan mental, maka psikiater atau psikolog akan melakukan penanganan seperti pemberian obat-obatan dan psikoterapi.

Konsumsi Obat

Perilaku impulsif akibat adanya gangguan psikologis seperti ADHD dan bipolar dapat di tangani dengan pemberian obat-obatan. Untuk penanganan ADHD doketer akan meresepkan obat-obatan seperti amphetamin, dextroamphetamine, atau methylphenidate. Selain itu, obat-pbatan non stimulan juga dapat berfungsi membantu mengendalikan impulsif.

Untuk penderita bipolar, perilaku impulsif ini dapat di tangani dengan pemberian obat seperti antimania. Antimania ini bisa membantu meningkatkan fokus atau konsentrasi penderita impulsif. Selain itu, juga bisa mengatasi gangguan mental penyebab munculnya impulsif.

Psikoterapi

Terapi perilaku kognitif dan dialectical behaviour therapy (DBT) bisa menjadi salah satu metode penanganan untuk penderita impulsif. Dengan metode tersebut pasien akan berlatih self control untuk meningkatkan kemampuan berpikir sebelum bertindak.

Perlu anda ketahui bahwa perilaku impulsif dan kompulsif ini tidak bisa anda anggap remeh. Perilaku ini selain dapat membahayakan diri sendiri juga bisa membahayan orang-orang sekitar. Oleh karea itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater apabia anda merasa memiliki kecenderungan perilaku tersebut.

error: Content is protected !!
Customer Service