ATASI BELL’S PALSY DENGAN BENAR

Pengertian

Bell’s palsy adalah kelumpuhan atau kelemahan otot wajah yang tidak dapat di jelaskan apa penyebabnya. Biasanya kondisi ini muncul secara tiba-tiba dan bertambah semakin parah setelah lebih dari 48 jam atau dua hari. Bell’s palsy bisa terjadi jika terjadi kerusakan pada saraf wajah. Hal ini menyebabkan perubahan bentuk pada salah satu sisi wajah, di mana wajah akan terlihat “melorot”. Bahkan, kondisi ini menyebabkan rasa sakit dan tak nyaman yang muncul di salah satu sisi wajah atau kepala. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja. Namun, Bell’s palsy paling sering muncul pada wanita hamil dan penderita diabetes, influenza, flu, dan berbagai gangguan pernapasan lainnya. Meski begitu, Bell’s palsy bukan merupakan penyakit permanen, meski pada kasus tertentu, kondisi ini tidak bisa hilang.

Penyebab Bell’s Palsy

Penyebab pasti dari Bell’s palsy belum di ketahui. Beberapa teori mengatakan, penyakit ini di picu oleh infeksi virus, autoimun, diabetes melitus, radang pada kulit wajah, terpapar angin, serta tumor.

Gejala dan Faktor Risiko Bell’s Palsy

Penting bagi Anda untuk mengetahui gejala bell’s palsy agar dapat menanganinya secara cepat dan tepat. Berikut sejumlah gejala bell’s palsy yang patut di waspadai:

  • Salah satu sisi wajah melemah dari dahi hingga dagu.
  • Terjadinya perot pada wajah, sulit tersenyum sulit mengangkat alis, dan sulit menutup mata.
  • Pendengaran jadi lebih sensitif (pendengaran pada telinga sisi wajah yang lumpuh terasa lebih keras).
  • Lidah terasa kebal atau kurangnya kemampuan mengecap rasa.

Pengobatan Bell’s Palsy

Pengobatan Bell’s palsy dapat berupa obat-obatan, fisioterapi, dan latihan mandiri. Jika pasien memiliki diabetes dan tekanan darah tinggi, dosisnya akan lebih ketat dan di sertai kontrol untuk kedua penyakit tersebut. Antivirus dapat di berikan jika tidak ada gangguan fungsi ginjal. Bila mata pasien tidak bisa menutup, di perlukan tetes air mata untuk mencegah kerusakan mata. Pasien juga dapat menutup sendiri matanya setiap beberapa saat, agar mata tidak terlalu kering. Selain itu, pasien dapat melakukan terapi sendiri di rumah. Misalnya, menghadap ke cermin dan berlatih mengucapkan huruf A-I-U-E-O dengan otot-otot mulut bergerak secara maksimal. Bila kondisi semakin parah, segeralah berkonsultasi pada dokter.

Obat-obatan

Beberapa obat di berikan untuk mengobati kondisi ini, antara lain:

  • Obat tanpa resep dokter

Obat tanpa resep yang bisa di berikan adalah ibuprofen dan acetaminophen guna meredakan nyeri.

  • Antivirus

Antivirus yang di tambahkan ke dalam steroid mungkin bermanfaat bagi penderita gangguan ini. Hanya saja, hal ini masih belum memiliki bukti kuat. Namun valasiklovir atau asiklovir terkadang di kombinasikan dengan prednison untuk penderita Bell’s palsy.

  • Obat tetes mata

Untuk menjaga mata tetap lembap dan terlindung dari kotoran dan cedera, memberikan tetes mata bisa membantu. Selain itu, salep, gel mata, dan penutup mata juga bisa di gunakan dengan tujuan yang sama.

  • Kortikosteroid

Jenis obat ini merupakan antiinflamasi yang kuat sehingga bisa mengurangi pembengkakan saraf wajah. Saraf yang bengkak akan kembali masuk kembali ke koridor tulang yang mengelilinginya. Salah satu contoh dari obat jenis ini adalah prednison.

Jual alat kesehatan

Bagi anda yang sedang mencari alat-alat kesehatan, anda bisa mencarinya di berbagai distributor alat kesehatan yang menyediakan berbagai perlengkapan kesehatan. Dan untuk anda yang sedang berada di daerah yogyakarta anda bisa menghubungi AGM Medica Yogyakarta. Untuk mendapatkan informasi alat kesehatan yang lebih lengkap. Karena di AGM medica Yogyakarta anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu sebelum membeli alat yang anda inginkan. Dan terdapat juga garansi setiap pembelian alat kesehatan di AGM Medica yogyakarta. | Distributor alat kesehatan surabaya

error: Content is protected !!
Customer Service