Mengenal Apa Itu Tensimeter

distibutor alat kesehatan kotamulia

Buat anda yang mengindap beberapa penyakit tertentu memeriksa takanan darah secara rutin penting unuk anda lakukan. Terlebih buat pederita hipertensi, hipotensi, dan penyakit gagal ginjal tensimeter ini penting untuk anda miliki di rumah. Dengan begitu, anda tidak perlu bolak-balik rumah sakit untuk sekedar memeriksa tekanan darah anda. Melakukan pemerikasaan tekanan darah sendiri di rumah ini bisa menunjukkan hasil yang lebih akurat. Terkadang terdapat beberapa orang yang merasa cemas untuk pergi kerumah sakit dan bertemu dokter yang nantinya akan mempengaruhi tekanan darah anda meningkat. Lantas apa itu tesnsimeter? Bagaimana cara kerjanya? Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai tensimeter mari simak ulasan berikut ini.

Apa Itu Tensimeter?

Taukah anda apa itu tensimeter? Tensimeter atau sfigmomanometer atau pressure monitor ialah alat yang berguna untuk mengukur tekanan darah. Tentunya anda sudah tidak asing lagi dengan alat ini, karena selalu ada di ruang praktek dokter. Tensimeter ini bisa anda gunakan sendiri di rumah lo, terutama buat anda yang memerlukan pemeriksaan tekanan dara secara rutin.

Perlukah Melakukan Tes Tekanan Darah?

Apa itu tensimeter untuk tes tekanan darah? Tes tekanan darah merupakan salah satu prosedur pemeriksaan rutin kesehatan. Terutama untuk pasien dengan kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah yang tinggi, hipertensi, hipotensi, gangguan jantung. Penting buat anda untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah ini, karena kebanyakan pasien yang terkana hipertensi maupun hipotensi tidak mengalami gejala apapun. Tekanan darah tinggi dapat meningkatkan resiko penyakit yang lebih serius dan membahayakan seperti serangan jantung dan stroke. Sementara tekanan darah rendah bisa menyebabkan rasa pusing hingga pingsan pada pasien.

Bagaimana Mekanisme Kerja Tensimeter?

Hasil pengukuran tensimeter ini yaitu berdasarkan nilai dari tekanan sistol dan tekanan diastol. Tekanan sistol adalah tekanan darah pada saat jantung melakukan kontraksi yang akan memompa darah kaya oksigen menuju arteri. Sedangkan tekanan diastol adalah ketika jantung relaksasi yang membawa darah dari pembuluh vena memasuki jantung. Tensi darah di katakan normal apabila tekanan sistoliknya 100-130 mmHg, sedangkan tekanan diastolik 60-90 mmHg. Seseorang yang menderita darah tinggi memiliki tekanan darah mencapai 140/90 mmHg. Dan bagi penderita darah rendah tensi darahnya di bawah 90/60 mmHg.

Seperti Apa Prosedur Tes Tekanan darah?

Ketika anda melakukan tes tekanan darah mengunakan tensimeter anda akan di minta untuk duduk dan meletakkan tangan anda di atas meja. Selanjutnya perawat akan memasangkan manset pada lengan anda dan meletakkan stetoskop di lipatan siku anda. Perawat akan memompa balon karet sembari mengukur tekanan darah pasien. Namun, apabila menggunakan tensimeter digital perawat sudah tidak perlu memompa lagi. Apabila sudah terdengar suara dentuman itu menandakan tekanan sistolik, setelah itu perawat akan mengempeskan manset hingga suara dentuman menghilang yang menandakan tekanan diastolik.

Siapa Saja Yang Perlu Tes Tekanan Darah?

Tes tekanan darah ini perlu di lakukan secara rutin untuk semua pasien yang telah berusia 18 tahun ke atas. Karena tes tekanan darah ini menjadi rangkasin dari prosedur medical check up. Pada pasien dewasa berusia 40 tahun ke atas, setidaknya melakukan tes tekanan darah minimal satu tahun sekali. Pasien yang memiliki resiko hipertensi dengan berat badan berlebih serta tekanan darah sistolik mencapai 130 – 139 mmHg dan tekanan darah diastolik 85-89 mmHg, perlu melakukan tes tekanan darah minimal setiap satu tahun sekali. Untuk pasien yang berusia 18 – 39 tahun dengan tekanan darah sistolik 130 mmHg dan diastolik 85 mmHg serta tidak memiliki faktor resiko hipertensi, tes tekanan darah ini bisa anda lakukan 3 – 5 tahun sekali. Sedangkan bagi pasien yang telah di diagnosis memiliki tekanan darah yang tinggi, hipertensi, dan hipotensi, tes tekanan darah ini harus di lakukan secara rutin.

Bagaimana Persiapan Tes Tekanan Darah?

Berikut merupakan hal-hal yang perlu anda perhatikan sebelum menjalani tes tekanan darah agar hasilnya aurat. Anda setidaknya beristirahat selama 5 sampai 10 menit sebelum melakukan tes tekanan darah. Hindari mengkonsumsi kopi atau minuman berkafein, merokok, aktivitas berat seperti olahraga selama 30 menit sebelum tes.

Bagaimana Hasil Tes Tekanan Darah?

Tes tekanan darah mengunakan tensimeter ini akan menunjukkan hasil dalam satuan milimeter per satuan raksa (mmHg) dengan dua digit angka. Angka tersebut menunjukkan hasil pengukuran sistolik dan diastolik. Angka pertama tersebut merupakan hasil pengukuran tekanan darah pada pembuluh darah arteri ketika jantung mengalami kontraksi (sistolik). Sedangkan angka berikutnya yaitu hasil dari tenakan darah diastolik ketika jantung berelaksasi. Tekanan darah normal di katakan normal jika hasilnya menunjukkan 120/80 mmHg. Sedangkan meningkat jika hasil tes tekanan darah sistolik mencapai 120-129 mmHg, dan diastolik 80 mmHg. Untuk hipertensi tingkat 1 hasil tes tekanan darah 130/80 mmHg sampai 139/89 mm. Hipertensi tingkat 2 apabila tekanan darahnya 140/90 mmHg atau lebih.

Adakah Efek Samping Tes Tekanan Darah?

Tes tekanan darah menggunakan tensimeter biasanya tidak menyebabkan resiko yang serius. Akan tetap, pasien mungkin akan merasa kurang nyaman ketika manset tensi menekan lengan. Namun anda tidak perlu khawatir, karena hal ini hanya berlangsung selama beberapa detik saja. Biasanya pada beberapa pasien, muncul bintik-biktik kemerahan setalah melakukan tes tekanan darah namun tanpa rasa nyeri. Bintik-bintik ini umumnya terjadi pada pasien tertentu.

error: Content is protected !!
Customer Service