Gejala dan Penyebab Kondisi Patah Tulang Fraktura

Fraktura adalah kondisi patah tulang, retak, dan pecah yang dapat mempengaruhi bentuk tulang. Kondisi ini di sebabkan karena adanya tekanan pada tulang.

Saat ada tekanan, tulang akan melemah, hingga menjadi osteoporosis. Patah tulang ini bisa terjadi pada tulang bagian manapun.

Misalnya bagian bahu, patah tulang tangan termasuk pergelangan tangan dan lengan, kaki, tulang belakang, sampai fraktur pinggul.

Kondisi fraktura dapat membelah tulang menjadi dua bahkan menjadi beberapa bagian.

Lebih Jauh Tentang Patah Tulang

Fraktura adalah kondisi yang bisa terjadi pada semua orang, semua usia dan berbagai penyebab. Paling sering terkena pada lansia.

Dari data International Osteoporosis Foundation, fraktur karena kerapuhan tulang terjadi pada 1 dari 2 wanita serta 1 dari 5 pria di dunia usia di atas 50 tahun.

Kategori Kondisi Fraktura

Para ahli medis mengkategorikan fraktura menjadi beberapa kategori atau tipe. Berikut ini pengelompokan kategori kondisi fraktura.

  • Fraktur tertutup atau terbuka: Cidera tidak membuka kulit, di sebut fraktur tertutup. Kulit yang terbuka di sebut fraktur majemuk.
  • Patah tulang lengkap: Patahnya menembus tulang sampai dalam, memisahkannya menjadi dua.
  • Fraktur bergeser: Sebuah celah terbentuk pada bagian tulang patah. Seringkali, cedera ini membutuhkan pembedahan untuk memperbaikinya.
  • Fraktur parsial: Patahnya tidak menembus tulang.
  • Fraktur stres: Tulang mengalami retakan, yang terkadang sulit di temukan dengan pencitraan.

Penyebab Kondisi Patah Tulang

Tulang manusia di ciptakan sangat kuat. Tulang termasuk jaringan hidup yang tumbuh, sebagian besar terbuat dari dua bahan: kolagen, protein, dan kalsium.

Kombinasi ini membuat tulang kuat dan cukup fleksibel untuk menahan tekanan. Saat tulang sudah tidak kuat lagi menahan tekanan, maka tulang bisa patah

Penyebab paling umum patah tulang:

1. Trauma

Trauma bisa di sebabkan karena kecelakaan, seperti jatuh dari motor, tersandung saat pertandingan sepak bola, dan sebagainya.

2. Osteoporosis

Osteoporosis biasa terjadi pada lansia, di awali dengan tulang melemah hingga patah.

3. Aktivitas Terlalu Keras

Gerakan berulang dapat melelahkan otot dan memberi lebih banyak kekuatan pada tulang. Hal ini dapat mengakibatkan fraktur stres. Fraktur stres lebih sering terjadi pada atlet.
Gejala Patah Tulang

Gejala fraktura setiap orang berbeda-beda, tergantung jenis, lokasi, dan tingkat keparahan yang dialami. Berikut ini gejala yang umum di rasakan:

1, Rasa nyeri atau sakit pada area yang mengalami fraktura

2, Pembengkakan tulang

3, Deformitas atau perubahan bentuk area tubuh yang mengalami fraktura

4, Sulit menggerakkan anggota tubuh di area patah tulang

5, Kemerahan, memar, dan terasa hangat di kulit sekitar area tubuh yang mengalami fraktura.

6, Mati rasa dan kesemutan

Tanda-tanda di atas bisa terjadi ke beberapa orang. Anda bisa konsultasikan kepada dokter jika terjadi gejala salah satu di atas.

Perawatan dan Pengobatan

Mengobati kondisi patah tulang di lihat dari seberapa parah kondisi patah tulang tersebut. Dokter pertama-tama akan mendiagnosis nya terlebih dahulu.

Untuk penanganan pertama mungkin dokter akan memasangkan gips atau plester pada tangan Anda. Jika kondisi tidak membalik atua semakin parah akan di lakukan tindakan selanjutnya.

Seperti melakukan operasi.

1. Plaster atau Gips

Pemasangan plaster atau gips fiberlass bisa menjadi jenis perawatan patah tulang yang paling umum, sebagian besar tulang yang patah dapat sembuh dengan sukses setelah di pasangkan gips.

Gips akan berfungsi untuk mengembalikan posisi tulang yang bergeser, seiring berjalannya waktu bisa sembuh.

2. Traksi

Traksi biasanya di gunakan untuk menyelaraskan tulang dengan menariknya secara lembut dan stabil. Biasanya tidak di gunakan sebagai pengobatan definitif.

3. Operasi Fiksator

Dokter menempatkan pin atau sekrup tulang yang patah di atas dan di bawah tulang yang patah. Pin atau sekrup tersebut terhubung ke batang logam di luar kulit.

Perangkat ini adalah bingkai penstabil yang menahan tulang pada posisi yang tepat saat mereka sembuh.

Pada kasus di mana kulit dan jaringan lunak fraktur lainnya rusak parah, maka fiksator eksternal dapat di terapkan sampai Anda dapat mentolerir operasi.

4. Reduksi Terbuka dan Fiksasi Internal

Selama operasi ini, dokter pertama-tama memposisikan tulang dengan mengurangi fragmen ke posisi normal.

Menyatukan tulang dengan sekrup khusus, dengan menempelkan pelat logam ke permukaan luar tulang. Fragmen juga dapat di satukan dengan memasukkan batang ke bawah melalui pusat tulang.

Pencegahan Patah Tulang

Patah tulang umumnya terjadi karena kecelakaan seperti jatuh saat mengendarai motor atau karena faktor usia. Lansia cenderung mengalami osteoporosis

Anak-anak pun bisa mengalami patah tulang jika terjadi kecelakaan. Tindakan pencegahannya, Anda bisa memasang trali pada jendela, menyingkirkan kabel di lantai, menyiapkan tangga, dan sebagainya.

Saat mengendarai motor atau sepeda, Anda bisa selalu menggunakan helm, bantalan lutut, atau pelindung pergelangan tangan dan kaki.

Pola hidup sehat juga bisa berpengaruh. Anda bisa banyak mengonsumsi makanan kaya Vitamin D dan kalsium untuk membuat tulang Anda semakin kuat.

Selanjutnya Anda bisa melatih tubuh Anda, seperti olahraga angkat beban. Hindari juga kebiasaan merokok dan meminum alkohol.

Kesimpulan

Kondisi fraktura adalah saat tulang manusia mengalami patah, retak, melemah, keropos, atau tergeser. Penyebab utamanya karena dua hal, yaitu kecelakaan atau osteoporosis.

Berbagai upaya seperti pemasangan gips sampai operasi bisa di lakukan untuk menyembuhkan patah tulang.

Untuk mencegah kondisi ini, Anda bisa lebih berhati-hati dalam menjaga anak Anda agar tidak terjadi kecelakaan, seperti jatuh.

Anda bisa mencegah osteoporosis sejak dini dengan mengatur pola hidup sehat dan olahraga.

Distributor alat kesehatan yogyakarta

error: Content is protected !!
Customer Service